IDXChannel - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jasa Kepariwisataan Jabar (Perseroda) atau Jaswita Jabar menghadirkan sebuah kapal phinisi istimewa di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kehadiran kapal phinisi yang dirancang khusus oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil tersebut merupakan salah satu upaya promosi pariwisata Jabar sekaligus pengembangan bisnis Jaswita Jabar di salah satu Destinasi Super Prioritas yang dikembangkan di Indonesia itu.
Direktur Utama (Dirut) PT Jaswita Jabar, Deni Nurdiana Hadimin mengatakan, kehadiran kapal phinisi milik Jabar di Labuan Bajo sebagai salah satu implementasi visi Jabar Juara Lahir Bathin yang diusung Gubernur Ridwan Kamil, khususnya di sektor pariwisata.
"Di usianya ke ke-4 tahun ini, kami ingin melebarkan sayap pengembangan pariwisata Jabar, maka kita hadirkan kapal phinisi di Labuan Bajo, NTT. Ini juga menjadi wujud visi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil," ungkap Deni di sela kegiatan Peringatan Hari Jadi ke-4 Jaswita Jabar di Grand Hotel Preanger, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (12/11/2021) malam.
Menurut Deni, kapal phinisi bernama Leticia ini terbilang istimewa. Pasalnya, selain memiliki fasilitas yang lengkap, kapal phinisi ini dirancang dengan budaya Sunda. Lebih istimewanya lagi, kata Deni, kapal phinisi ini pun dirancang khusus oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
"Bisa dibilang kapal phinisi kita ini paling keren, paling lengkap dan didesain dengan budaya Sunda lewat sentuhan tangan Kang Emil (Ridwan Kamil)," kata Deni.
Deni mengatakan, langkah terobosan yang dilakukan pihaknya ini diharapkan bisa semakin mengangkat pariwisata Jabar di tingkat nasional sekaligus memupus anggapan Jabar 'jago kandang'.
"Ini jadi tantangan Jaswita ke depan, agar tidak hanya jago kandang. Kebetulan, Labuan Bajo itu salah satu labuan yang secara kebetulan pusat ada keberpihakan kepada itu. Jadi, Bajo salah satu pelabuhan yang disiapkan pemerintah pusat, saya punya keyakinan dalam waktu dua tahun ke depan, Bajo akan menjadi hebat seperti Bali," tuturnya.
Terlebih, peluang bisnis pariwisata di Labuan Bajo pun sangat besar. Kondisi tersebut tentunya bakal menghadirkan tren positif kinerja bisnis pariwisata yang dikembangkan oleh Jaswita Jabar sebagai BUMD.
"Kami juga melihat ini peluang bisnis dan banyak sekali orang Jawa Barat yang berwisata ke sana (Labuan Bajo), makanya kita investasi di sana, saham kita 70 persen, 30 persennya punya PT Tibra Bajo," terangnya.
Deni mengakui, pengembangan bisnis kepariwisataan di Labuan Bajo ini memang menyasar wisatawan-wisatawan kelas premium. Dia menyebutkan, harga sewa kapal phinisi tersebut mencapai Rp75 juta per hari.
"Di Labuan Bajo ini kita tawarkan wisata laut karena banyak pulau-pulau kecil dan itu wisata premium, beda sama wisata Pangandaran dan sebagainya. Orang yang datang ke sana itu dipastikan orang yang punya duit karena sewa Phinisi itu Rp75 juta per hari," tuturnya.
Disinggung nilai investasinya, Deni menyebutkan, pihaknya telah menggelontorkan anggaran sekitar Rp8 miliar untuk merancang bangun kapal phinisi tersebut dan diharapkan dalam tiga tahun ke depan sudah break event point (BEP).
"Kapal phinisi ini sudah beroperasi dan nilai investasinya mencapai Rp8 Miliar dan sementara ini kita maksimal Rp10 miliar. Dalam hitungan kalkulasi, dalam tiga tahun kita bisa BEP dan ini diamini oleh teman teman di Komisi III (DPRD Jabar)," katanya.
"Sebulan itu target kita delapan trip dan bulan ini saja sudah ada lima trip," lanjut Deni.
Melihat besarnya peluang bisnis pariwisata di Labuan Bajo, tambah Deni, pihaknya berencana menghadirkan tiga unit kapal phinisi baru di Labuan Bajo hingga 2023 mendatang.
"Kita juga kolaborasi dengan pemerintah setempat (NTT). Kita punya ruang di sana karena dalam bisnis itu ada ruang ada kesempatan. Walaupun punya uang, tapi tidak ada kesempatan tetap saja akan sulit," tandas Deni.
(SANDY)