IDXChannel - Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang akan berdampak terhadap perkembangan anak usia dini.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pencegahan stunting menjadi hal yang sangat penting untuk menciptakan SDM yang produktif.
Suahasil mengatakan stunting memiliki dampak yang serius terhadap masa depan anak-anak Indonesia dan produktifitas negara.
"Ini memiliki implikasi kepada generasi penerus kita, implikasi kepada kehidupan mereka, implikasi kepada produktifitas mereka dan pada gilirannya adalah implikasi kepada kehidupan ekonomi, produktifitas dan kemajuan ekonomi Indonesia," ujarnya dalam Channel YouTube Kemenkeu RI, dilansir Senin (5/12/2022),
Suahasil menilai Indonesia masih memiliki prevalensi yang cukup tinggi terkait stunting, sehingga hal tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.
"Saat ini kita masih cukup tinggi, masih sekitar 24% lebih (dari populasi)," ungkapnya.
Dalam menghadapi tantangan stunting, pemerintah berambisi menurunkan angka stunting menjadi 14% pada 2024.
Suahasil mengatakan bahwa upaya penurunan stunting dilakukan negara dalam bentuk kerja sama yang dilakukan secara oleh semua kementerian lembaga.
Pemerintah telah mengidentifikasi belanja kementerian lembaga untuk penurunan stunting mencapai Rp34 triliun.
Selain itu, pemerintah memberikan dana kepada daerah untuk penurunan stunting mencapai Rp10,7 triliun.
Pemerintah juga memberikan dana bantuan terhadap Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk mendorong percepatan penurunan stunting sebesar Rp8,9 triliun melalui penyediaan air minum, kesehatan dan Keluarga Berencana (KB), serta sanitasi.
Kemudian, pemberian bantuan Rp1,8 triliun untuk DAK non-fisik, seperti BOK (Bantuan Operasional Kesehatan), BOKB (Bantuan Operasional Keluarga Berencana), serta bantuan pangan dan pertanian. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro