Pertama, dikatakan Ngurah, KITB berfokus pada sektor Industri dan Pengolahan yang menjadi rumah bagi manufaktur berteknologi tinggi, seperti otomotif, elektronik, petrokimia, tekstil, serta makanan dan minuman.
Kehadiran sektor ini akan meningkatkan nilai tambah bahan baku lokal sebelum dipasarkan ke
dalam maupun luar negeri.
Kedua, concern KITB juga berfokus pada sektor logistik dan distribusi, yang akan menjadikan KEK ini sebagai simpul perdagangan global dengan fasilitas logistik terintegrasi, termasuk pelabuhan dan gudang berikat.
"Ketiga, yaitu sektor Pariwisata yang dikembangkan dengan konsep destinasi wisata
industri dan ekowisata berkelas dunia, memberikan nilai tambah bagi industri kreatif dan hospitality," ujar Ngurah.
Sebelum ditetapkannya status KEK, dikatakan Ngurah, kawasan ini telah menarik minat 27 tenant global, yang menunjukkan daya tariknya sebagai pusat investasi.