sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jaga Stabilitas Harga Gula, Bapanas: PG dan Pedagang Jangan Maunya Murah Terus

Economics editor Viola Triamanda/MPI
28/05/2022 19:14 WIB
Dengan kesejahteraan petani yang baik, menurut Arief, pasokan tebu untuk PG juga dapat lebih terjaga.
Jaga Stabilitas Harga Gula, Bapanas: PG dan Pedagang Jangan Maunya Murah Terus (foto: MNC Media)
Jaga Stabilitas Harga Gula, Bapanas: PG dan Pedagang Jangan Maunya Murah Terus (foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta agar seluruh Pabrik Gula (PG) dapat membeli gula kristal putih produksi petani tebu rakyat sesuai dengan harga yang saat ini berlaku di tingkat petani. Komitmen itu penting dijaga, terutama saat harga lelang yang terbentuk berada di atas harga minimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

“Rp 11.500 (batas harga minimal yang ditetapkan pemerintah) itu harga minimal. Tapi kalau nanti lelangnya Rp 12.000, ya harus dibeli Rp 12.000. Jangan mau murah terus, agar kesejahteraan petani bisa baik," ujar Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, saat mengunjungi PG Krebet Baru, Di Malang, Sabtu (28/5/2022).

Dengan kesejahteraan petani yang baik, menurut Arief, pasokan tebu untuk PG juga dapat lebih terjaga, sehingga proses produksi dapat lebih terjamin. Dari kondisi tersebut, diharapkan harga jual di pasaran juga dapat lebih stabil.

Namun demikian, tak hanya menjaga level harga di tingkat petani, Arief menekankan bahwa harga di tingkat konsumen juga harus dijaga, yaitu di harga Rp 13.500 per kilogram. Hal ini sesuai dengan amanah Presiden Joko Widodo untuk mengoptimalkan produk pangan lokal, yaitu dengan cara menjaga agar harga di hulu dan di hilir harus seimbang.

"Jadi pedagang juga jangan maunya murah terus. Kalau pemerintah menyampaikan harganya Rp11,500, maka harga lelang di bawah itu ya harus dibatalkan. Ini penting agar tingkat kesejahteraan petani juga meningkat. Kalau (kesejahteraan petani) bagus, (pasokan) tebunya di pabrik gula itu sustain, masuk terus. Sehingga harga juga jadi lebih stabil.” pungkasnya. (TSA)

Advertisement
Advertisement