IDXChannel - Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) kini telah tersambung penuh dengan lima ruas jalan tol dalam jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2. Kehadiran tol baru ini diproyeksikan mampu efisienkan biaya transportasi dan logistik hingga 50 persen.
Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Sugi Purnoto mengatakan, konektivitas jalan tol itu berdampak penting untuk aliran logistik, terutama untuk pengiriman ke wilayah selatan Jakarta sampai Bogor, Cianjur, Ciawi, dan Sukabumi yang selama ini tersentralisasi di akses simpang susun Cikunir dan JORR atau akses Halim, Cawang, dan Tol Jagorawi.
"Bagi industri manufaktur, jalan tol tersebut akan memperlancar dan mempercepat proses pengiriman bahan baku (inbound), baik dari pelabuhan maupun pemasok lokal, juga pengiriman produk ke perusahaan-perusahaan pelanggan," kata Sugi, dikutip Senin (22/6/2024).
Dia menambahkan, Jalan Tol Cibitung-Cilincing ini juga dapat mengurangi waktu tempuh antara 30-60 menit jika dibandingkan akses Cikunir dan Cawang.
Jika tarif tol kompetitif, maka efisiensi transportasi logistik bisa mencapai 30-50 persen yang diperoleh dari penurunan biaya operasional, biaya perawatan (maintenance), utilisasi aset, serta peningkatan kecepatan (lead time) pengiriman dan penurunan risiko kecelakaan.
Dia melanjutkan, peningkatan akses dengan jalan tol itu akan mendorong pembangunan dan pengembangan kawasan industri di dekat jalan tol dengan akses khusus. Beberapa ruas tol telah mendukung keberadaan sejumlah kawasan industri seperti jalan tol Japek, Jagorawi, Jakarta-Tangerang, Jakarta-Merak, Surabaya-Malang, dan lain-lain.
Secara nasional, keberadaan jalan tol akan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan nasional atau jalan arteri, seperti jalan pantura, jalan arteri Cikopo-Padalarang, dan jalan lintas Sumatera.
"Hal ini juga berdampak terhadap pengurangan biaya pemeliharaan jalan nasional," kata dia.
Sugi mengusulkan tarif JTCC untuk semua golongan maksimal 20-30 persen lebih tinggi dari tol JORR.
"Jika terlalu mahal seperti Jalan Tol Pelabuhan dari Cibitung ke Priok, maka JTCC ini berpotensi kurang diminati penggunanya dan hanya digunakan sebagai alternatif emergency, bukan untuk kegiatan operasional rutin termasuk bagi pelaku transportasi dan logistik," katanya.
Tarif tol yang kompetitif akan mendorong pelaku usaha transportasi dan logistik untuk menggunakannya, sehingga potensi pendapatan operator jalan tol yang tinggi dapat diharapkan dari volume tinggi.
(NIY)