Hal ini, dikatakan Agung, dapat dibuktikan dengan payload Telkomsel yang terbilang tinggi dan ARPU yang masih baik, saat dibandingkan dengan kompetitor di industri telekomunikasi nasional.
Sepanjang 2024 lalu, Telkomsel berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 10,7 persen, didorong oleh inisiatif strategis integrasi layanan bisnis fixed broadband IndiHome B2C ke dalam Telkomsel.
Sejalan dengan itu, porsi kontribusi digital business Telkomsel mengalami peningkatan
dari 88 persen menjadi 90,3 persen, yang menegaskan perannya sebagai faktor utama pertumbuhan pendapatan seluler.
"Melalui percepatan digitalisasi secara konsisten, Telkomsel menjembatani kesenjangan konektivitas dan menyatukan masyarakat hingga ke pelosok negeri," ujar Agung.
(taufan sukma)