"Hasil rapat ATI saya menyampaikan karena kondisi traffic itu cenderung menurun, terutama di region trans Jawa di wilayah 2, sama kemudian di Sumatera, itu hampir semuanya menurun," ujar dia.
Disamping itu, Subakti menjelaskan tujuan dasar pemberian diskon tarif tol sendiri adalah untuk memecah traffic yang terkonsentrasi pada hari-hari tertentu. Sehingga diberikan semacam insentif kepada masyarakat untuk melakukan perjalanan lebih awal, dengan demikian kemacetan diharapkan bakal berkurang.
Namun, lewat penambahan lajur di Ruas tol Cipali menjadi 3 lajur dan pengoperasian 120 Km jalan tol fungsional, diharapkan sudah mampu mengatasi kemacetan terutama saat musim libur seperti Nataru tahun ini.
"Itu lebih 120 Km yang difungsionalkan, itu perlu biaya juga, sehingga untuk Nataru ini kita tidak memberikan diskon, karena ada biaya untuk memfungsionalkan. Disamping itu juga trafficnya tidak seramai saat lebaran," ujar dia.
Sekedar informasi, 120 Km jalan tol fungsional selama Nataru 2025 terdiri dari Tol Jakarta Cikampek II Selatan Seksi 3 Segmen Kutanegara-Sadang sepanjang 8,5 km, Tol Solo-Yogyakarta – NYIA Seksi 1.2 Segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 km, Tol Probolinggo Banyuwangi Seksi 1 Gending-Krakasan sepanjang 12,9 km.