Saat tiba di bandara yang dahulu bernama Bandara Silangit itu, mereka akan langsung melihat replika yang merupakan Rumah Tradisional Batak Toba tersebut.
Replika Rumah Bolon di bandara tersebut memiliki dimensi 2,8 meter x 4,8 meter, dibangun dengan material kayu. Adapun Rumah Bolon sendiri berbentuk panggung dan dihiasi ukiran khas yang disebut dengan Gorga baik di bagian luar dan dalam rumah. Hal yang paling menarik perhatian adalah bentuk atapnya yang melengkung dan runcing di tiap ujungnya.
Di depan replika Rumah Bolon, wisatawan juga dapat menjumpai Patung Raja Batak.
"Wisatawan yang baru mendarat di Bandara Raja Sisingamangaraja XII dapat langsung menjumpai replika Rumah Bolon," jelas Awaluddin.
AP II juga menghadirkan ornamen seni Gorga yang merupakan seni khas masyarakat Batak Toba serta secara rutin menampilkan pertunjukan musik lokal lengkap dengan alat musik tradisional yang dimainkan oleh seniman lokal.