Penurunan itu salah satunya dipengaruhi menurunnya andil inflasi sektor pangan, di mana pada November 2022 sektor pangan memiliki andil sebesar 1,50 persen, atau menurun -0,22 persen dibanding andil terhadap inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,72 persen.
Arief menjelaskan, tren penurunan inflasi dari Oktober hingga November 2022 tersebut tidak terlepas dari upaya ekstra yang dilakukan bersama melalui sinergi dengan seluruh stakeholder terkait sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Dikatakannya, ke depan kerja sama dengan Kementerian, Lembaga, Asosiasi, BUMN, dan BUMD di bidang pangan akan terus ditingkatkan.
“Secara rutin, kita lakukan meeting setiap Senin yang di arrange Menteri Dalam Negeri Pak Tito Karnavian beserta jajaran, menghadirkan Kementerian dan Lembaga, serta Pemerintah Daerah dari 38 Provinsi. Langkah ini terbilang efektif. Bahkan Rakortas dipimpin Menko Perekonomian, Bank Indonesia, Kemenkeu, Kemendag, Badan Pangan Nasional dan TPIP/TPID yang menghadirkan Kepala Daerah utamanya yang memerlukan support, juga terbukti dapat memperbaiki tingkat inflasi,” jelasnya.
Arief menuturkan kondisi saat ini harus tetap diwaspadai mengingat kenaikan permintaan bahan pangan jelang Nataru.