sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jelang Nataru, Bapanas Upayakan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan

Economics editor Ikhsan Permana SP/MPI
05/12/2022 01:11 WIB
Upaya stabilitas pasokan dan harga tersebut dinilai penting untuk menjadi concern, demi menjaga terkendalinya inflasi bahan makanan hingga akhir tahun.
Jelang Nataru, Bapanas Upayakan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (foto: MNC Media)
Jelang Nataru, Bapanas Upayakan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (foto: MNC Media)

“Kita tidak boleh lengah, demand menjelang Nataru biasanya mengalami peningkatan, karena itu bersama stakeholder terkait, extra effort pengendalian inflasi terus digencarkan,” tutur Arief.

Arief menyebut pihaknya terus mengupayakan stabilisasi harga komoditas beras yang mengalami kenaikan harga saat ini dengan menugaskan Perum Bulog untuk memasok beras di pasar. Sampai dengan Desember 2022, Bulog telah menyalurkan KPSH beras medium mencapai 1,05 juta ton dengan realisasi penyaluran terbesar di November 2022 mencapai 219 ribu ton.

Dengan penyaluran tersebut, terbukti upaya kolaboratif mampu meredam peningkatan harga beras di tingkat konsumen. Meskipun harga beras mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir, namun tren kenaikan tersebut mulai melandai. BPS mencatat andil inflasi beras bulan November 2022 sebesar 0,37 persen turun dari bulan sebelumnya (Oktober 2022) sebesar 1,13 persen.

Selain itu, untuk menjaga keterjangkauan pangan, fasilitasi distribusi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit juga terus digencarkan untuk menjaga pasokan dan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen.

“Basisnya dari pemetaan daerah surplus dan defisit, serta pemantauan harga melalui Panel Harga Pangan yang menghimpun data dari para enumerator di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi, ini terus kita lakukan monitoring harian dan menjadi early warning system untuk melakukan intervensi distribusi pangan di daerah-daerah defisit” terangnya.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement