IDXChannel - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menilai 80% dari ekonomi Indonesia digerakkan oleh sektor swasta.
Sehingga, posisi pemerintah dengan belanjanya di APBN adalah untuk memberikan stimulus di sektor-sektor yang bisa memacu atau menggeliatkan ekonomi di sektor swasta.
"Sektor-sektor booster ini, contohnya, menjelang akhir tahun tentunya permintaan di sektor jangka pendek seperti FMCG (sektor konsumer) ini akan meningkat karena ada Natal, Tahun Baru, apalagi ditambah dengan pemilu," ungkap Eko dalam IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Dia mengatakan, produk-produk pangan, makanan, minuman, dan semacamnya juga memerlukan distribusi yang lancar. Kalaupun harus diimpor, prosesnya harus cepat.
"Di sini support pemerintah penting, menjaga jalur distribusi, memastikan tidak ada kendala, termasuk sampai ke instrumen pembayarannya," kata Eko.
Di sinilah, menurut Eko, letak peran penting pemerintah. Kalau itu terjadi, maka pola belanja masyarakat yang meningkat di akhir tahun karena ada hari raya Natal dan Tahun Baru akan terfasilitasi dengan peraturan pemerintah.
"Secara umum, dengan posisi surplus APBN, target pajak dari trennya akan tercapai, ada top up dari peningkatan PNBP dan masih ada sisa 2 bulan lagi, ini bisa menambah amunisi dari sisi pendapatan. Kita harus pastikan belanjanya jangan seret baru 64-65% sekarang, ini harus diusahakan syukur-syukur bisa semua 100% meski agak sulit, setidaknya harus di atas 90%," jelas Eko.
Dia mengatakan bahwa hal ini diperlukan untuk memastikan ekonomi bergerak dengan bantuan APBN ini.
(NIA)