"Ada juga kemungkinan peringatan intervensi yang lebih tegas dari para pejabat Jepang," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Jepang dan diplomat tinggi valuta asing Jepang pada 20 Desember 2025 sangat khawatir dengan pergerakan mata uang asing yang berlebihan. Mereka menegaskan siap untuk mengambil tindakan yang tepat.
Sementara, Bank Sentral Jepang (BOJ) masih berhati-hati dengan kebijakan soal suku bunga merespons kebijakan Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed AS) beberapa waktu lalu. Padahal dari data Desember 2024, Jepang mengalami kenaikan inflasi.
Gubernur BOJ, Kazuo Ueda menyatakan bank akan menyesuaikan tingkat akomodasi moneter berdasarkan perkembangan aktivitas ekonomi, harga, dan kondisi keuangan. Dia mengaku membuka kemungkinan kenaikan suku bunga pada Januari 2025.
(Ibnu Hariyanto)