Rizal mengatakan resesi yang terjadi di Jerman diakibatkan pasokan energi yang berkurang akibat adanya konflik Rusia dan Ukraina. Sehingga mengakibatkan harga melambung tinggi.
"Pasokan energi menjadi biang kerok. Karena itu menjadi katalis mereka dan itu juga belum pulih," katanya.
Untuk diketahui, ekonomi Jerman memasuki masa resesi di awal 2023, setelah pengeluaran rumah tangga yang menggerakkan perekonomian gagal menghadapi tekanan inflasi yang tinggi.
Berdasarkan data yang dilaporkan dari Kantor Statistik Federal Jerman, Kamis (25/5/2023), produk domestik bruto (PDB) Jerman terkontraksi 0,3% pada kuartal I-2023 (year-on-year/yoy), menyusul kontraksi 0,5% pada kuartal IV-2022.
Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner mengatakan, data PDB Jerman menunjukan sinyal negatif yang mengejutkan. Bila dibandingkan dengan ekonomi negara maju lainnya, perekonomian Jerman dinilai kehilangan potensi pertumbuhan.
“Saya tidak ingin Jerman menurunkan diri ke posisi terakhir,” ujar Menteri Keuangan Jerman, Christian Lindner ketika merespons International Monetary Fund (IMF) yang memprediksikan Jerman dan Inggris merupakan dua negara yang memasuki resesi di antara negara Eropa lainnya, dilansir Reuters.
(FRI)