Lanjutnya, di tengah pandemi Covid-19 industri kreatif tenun atau batik juga terpengaruh. Misalnya, supply yang terhambat dan adanya perubahan dalam landscape untuk consumer behavior.
“Jadi, yang pada zaman dulu mereka mudah untuk membeli barang-barang fashion, kalau sekarang mungkin prioritasnya menjadi bergeser. Tetapi, di sini kita yang harus juga menggelorakan bagaimana agar kelompok ekonomi menengah ini tetap spending agar industri kreatif bisa tetap berjalan,” kata Didiet. (TYO)