Negara seperti China dan India terlihat cukup baik dalam menjaga perekonomiannya, namun lain halnya dengan sejumlah negara kecil dari Turki dan Argentina akan tergilas menderita.
"Kami memiliki sejumlah ekonomi perbatasan, dan negara-negara berpenghasilan rendah yang telah melihat penyebarannya meningkat ke apa yang kami sebut tingkat kesulitan atau mendekati tingkat kesulitan, jadi 700 basis poin menjadi 1.000 basis poin," kata kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas dalam Reuters, Senin (29/8/2022).
Menurutnya, 60% dari negara-negara besar memiiliki penghasilan yang rendah. Setidaknya ada 20 negara berkembang dan ekonomi perbatasan yang berada dalam situasi ini, mereka masih memiliki akses pasar tetapi kondisi utangnya sangat terpuruk.
"Ada beberapa ekonomi perbatasan seperti Sri Lanka, Turki dan sebagainya yang akan terpukul jika The Fed menaikkan suku bunga dan suku bunga tetap tinggi," kata Eswar Prasad, seorang profesor ekonomi di Cornell University dalam Reuters.
Monitor S&P Global saat ini mempertimbangkan risiko pendanaan pinjaman ke Afrika Selatan, Argentina, dan Turki, sambil melihat risiko kredit perusahaan keuangan di sejumlah negara termasuk China, India, dan Indonesia.