IDXChannel - Pemerintah akan menggelontorkan bantuan petani gagal panen atau puso Rp8 juta per hektar akibat bencana banjir.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.
“Sesuai dengan arahan Presiden, pemerintah memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak gagal panen ini, yaitu semacam bantuan untuk kerugian sebesar Rp8 juta per hektar secara kelompok dan sudah disalurkan. Sekarang ini kami memutuskan karena kemarin bantuan itu belum selesai diberikan kepada petani,” ungkap Muhadjir saat Konferensi Pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (19/2/2024).
Muhadjir mengatakan, pemberian bantuan ini berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 6 Maret dan 5 April 2023 agar memberikan bantuan kepada para petani yang mengalami gagal panen.
Bahkan, rencana bantuan ini telah ditindaklanjuti dengan Rapat Tingkat Menteri (RTM) khususnya terkait bantuan gagal panen akibat bencana banjir. Dalam rapat itu hadir Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.
Pada kesempatan itu, Muhadjir juga melaporkan sebanyak 5.469 hektar lahan gagal panen atau puso akibat banjir di 20 provinsi sepanjang 2023. Berdasarkan data BNPB, tercatat sebanyak 331 bencana banjir atau sekitar 44% dari total kejadian bencana terjadi selama Januari sampai Maret 2023.
“Maka tadi telah memutuskan bahwa bantuan tersebut akan diberikan kepada mereka yang terdampak. Tadi sudah disepakati. Nanti pemerintah melalui BNPB akan disediakan dana Rp200 miliar lebih,” ujarnya.
Meskipun, kata Muhadjir, dalam RTM juga telah diusulkan untuk pemberian bantuan tidak hanya bagi petani yang terdampak banjir, namun juga kekeringan dan hama.
“Dan tidak hanya sebatas usul karena banjir, tapi juga karena kekeringan dan hama. Preminya Rp10 juta per hektar. Yang diusulkan. Ya, nanti akan kita bahasa lebih lanjut sesuai dengan kesiapan fiskal kita,” pungkasnya.
(FAY)