"Sedangkan realisasi yang benar-benar dikeluarkan (cash out flow) per 31 Juli 2022 dari total subsidi energi baru sebesar Rp88,7 trliun. Untuk realisasi anggaran subsidi BBM dan LPG 3 kg juga baru sebesar Rp62,7 triliun," ungkap Fahmy.
Bahkan dengan beban pengeluaran sebesar itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani masih dengan entengnya bisa menambah quota Pertalite sebesar 5 juta KL. Selain pengeluaran riil subsdi BBM (cash out flow), ada juga tambahan pemasukan riil (cash inflow) di APBN akibat kenaikan harga komoditi ekspor yang meningkat.
"Berdasarkan komposisi tambahan pemasukan dan pengeluaran APBN 2022 sesungguhnya tiadak ada urgency bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM Subsidi di pekan ini, bahkan tidak juga di tahun ini," tegas Fahmy. (TSA)