Meski begitu, dia menyebut kunci keberhasilan riset bukan dari BRIN, tapi dari peran besar perguruan tinggi."Bukan di BRIN. Tapi di perguruan tinggi risetnya. Itu yang harus mulai kita geser. Orkestratornya boleh dari BRIN tetapi perguruan tinggi peran untuk riset dan development-nya harus betul-betul diperkuat," jelasnya.
Jokowi juga meminta Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk menambah jumlah anggaran pada bisa riset. Dirinya yakin presiden penggantinya nanti akan meneruskan kebijakan mengenai riset tersebut.
"Artinya lagi Pak Nadiem anggarannya diperbesar. Enggak apa -apa dimulai tahun ini, nanti kan sudah ganti presiden. Tapi dimulai itu yang gede jadi presiden yang akan datang pasti mau tidak mau melanjutkan. Entah itu 01, entah itu 02, itu entah 03. Tapi dimulai dulu,” imbuhnya.
“Enggak mungkin kalau sudah Pak Nadiem, sudah menambahkan banyak kemudian presiden yang akan datang motong, enggak akan berani," kata Jokowi. (FRI)