"Jadi, dua itulah pesan Presiden. Sudah kita laksanakan. Untuk infrastruktur digital, pada saatnya kan nanti kita harus mengontrol dan melakukan mitigasi. Untuk mitigasi-mitigasi itu sudah dicek oleh Menteri Kominfo kepada Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, misalnya jalurnya seperti apa, melakukan rehearsal juga untuk menguji keandalan," tegasnya.
Usman mencontohkan, kalau ada satu jalur telekomunikasi mengalami gangguan kemudian diantisipasi dengan menggunakan jalur lain misalnya yang lebih jauh dari area penyelenggaraan KTT. Jika jalur lain tersebut akan dipakai, maka dipastikan dulu dan dilakukan rehearsal bagaimana kecepatan unggah dan unduhnya.
"Jadi, itu sudah kita lakukan mitigasi-mitigasi, bahkan kita juga sudah lakukan pengetesan-pengetesan website KTT ASEAN, karena banyak aja ada upaya untuk menembus. Nah, itu sudah kita antisipasi. Setiap hari kita lakukan mitigasi dan antisipasi, kami kan juga harus latihan-latihan terus," beber Usman.
Khusus untuk ILM, Usman berujar, Kemenkominfo telah menyebarkan berbagai ILM ke berbagai televisi baik dalam negeri maupun luar negeri yang dalam hal ini negara-negara anggota ASEAN.
Di media nasional, iklan-iklan tersebut sudah ditayangkan. Sedangkan untuk di televisi-televisi negara-negara anggota ASEAN ILM tersebut akan tayang kurun 1–8 Mei 2023.
"Karena, itu pesan Presiden bahwa itu harus ditayangkan televisi-televisi negara-negara anggota ASEAN. Nah, kalau yang di media televisi nasional sudah tayang dan di media sosial juga sudah tayang, sudah kita viralkan juga ke mana-mana. Jadi, sudah kita laksanakan," paparnya.