"Padi juga sama kita masih per ha-nya 5,2 ton, negara lain sudah sampai di atas 7. Artinya riset di sini kita juga masih kalah dengan negara-negara lain," kaya Presiden.
Melalui Pusat Riset Genomik Pertanian ini, Jokowi berharap riset pertanian Indonesia dapat lebih maju, khususnya dalam pengembangan benih unggul untuk berbagai komoditas. Dia juga membuka pintu bagi kerja sama dengan pihak maupun negara mana pun demi memperoleh benih dan bibit unggul yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia.
"Yang paling penting kita mendapatkan benih unggul, mendapatkan bibit unggul sehingga produktivitas produksi padi, produksi bahan-bahan pangan kita semuanya bisa naik per ha-nya," ujarnya.
(Rahmat Fiansyah)