Politikus PDIP ini menjelaskan, yang menjadi persoalan terkait minyak curah dan minyak kemasan. Secara keseluruhan total kebutuhan minyak goreng di dalam negeri adalah 9 juta liter per tahun, sementara total produksi minyak goreng hampir 50 juta liter dan hampir 28 juta liter diekspor.
"Sehingga kemudian yang diekspor itu akan diprioritaskan untuk kepentingan dalam negeri," terangnya.
Oleh karena itu, kata mantan Anggota DPR ini, pemerintah meminta kepada produsen untuk mementingkan masyarakat di dalam negeri dibandingkan di luar negeri, meskipun harga di luar negeri memang tinggi sekali.
"Kita tahu ini persoalan dilematis juga bagi masyarakat atau produsen yang selama ini produksi CPO," tandas Pramono. (TYO)