IDXChannel - Pemerintah Indonesia terus mendorong percepatan tren kendaraan listrik di Tanah Air. Ini dilakukan dengan membuat sejumlah kebijakan yang dirasa tepat untuk mempercepat era elektrifikasi.
Sebelumnya, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan untuk mengkonversi kendaraan konvensional bermesin pembakaran menjadi kendaraan listrik. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga telah mengeluarkan Inpres Nomor 7 Tahun 2022.
Itu mewajibkan setiap kementerian/lembaga untuk menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas atau operasional. Kini, ada kebijakan baru dari pemerintah yang akan langsung disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam rapat kerja bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun, tak diungkapkan secara rinci sepert apa kebijakan baru tersebut.
“Saya bisa sampaikan di sini bahwa mudah-mudahan dalam waktu dekat akan ada policy baru dari pemerintah, yang jujur saja baru dirapatkan kemarin, dipimpin oleh bapak Presiden,” kata Agus dikutip dari kanal YouTube DPR Komisi VII, Jumat (9/12/2022).
“Tapi mungkin mohon maaf belum bisa saya buka di sini. Tapi juga itu salah satu cara kita untuk mendorong lebih cepatnya pertumbuhan industri mobil listrik, baik itu mobil maupun roda dua.”
Dalam rapat kerja tersebut, Agus juga menjelaskan bahwa Indonesia sudah memasang target produksi mobil listrik mencapai 1 juta unit pada 2035. Angka tersebut diklaim bisa mengurangi 4,6 juta ton CO2 dan konsumsi bahan bakar mencapai 12,5 juta barel.
“Mohon maaf saya belum bisa buka di sini, karena bapak presiden sendiri nanti yang akan mengumumkan terhadap policy yang baru ini,” ujar Menperin.
Belum lama ini, Menteri Bidang Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa pemerintah sedang mendiskusikan besaran subsudi untuk kendaraan listrik.
Seperti diketahui, harga kendaraan listrik saat ini masih sangat tinggi yang membuat masyarakat enggan untuk beralih. Ini diyakini bakal menjadi kebijakan baru yang akan diungkapkan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam waktu dekat.
“Harga memang menjadi isu besar terhadap competitivenes dibandingkan dengan mobil-mobil yang berbasis konvensional atau ICE. Sehingga, bagaimana kita bisa memproduksi baterai, karena itu komponen termahal. Jadi kita berusaha memproduksi baterai yang akan membuat kendaraan listrik lebih efisien,” ujar Agus.
(NDA)