"Saya bisa karena waktu itu kalau kawan-kawan kerja dari jam 8 pagi sampai 4 sore, saya kerja dari subuh sampai tengah malam. Semangat dan kerja keras. Saya mulai tahun 1988 dan tahun kedua sudah bisa jual ke Jakarta dan sekitarnya. Tahun ketiga sudah ekspor ke luar negeri," tegas Jokowi.
Pesan kedua Jokowi kepada para ibu nasabah PNM Mekaar yaitu agar mereka disiplin, khususnya dalam membayar cicilan ataupun angsuran. Kedisiplinan ini, katanya, akan membentuk karakter kewirausahaan para ibu nasabah.
"Begitu nanti sudah bisa masuk ke tingkat berikutnya, masuk ke perbankan, semangat itu tetap, disiplin setiap tanggal waktu yang sudah ditentukan untuk mencicil untuk apa yang sudah menjadi komitmen," tukasnya.
Jokowi pun menyampaikan rasa bangganya kepada para ibu nasabah PNM Mekaar yang selama ini tertib membayar. Sehingga membuat rasio pembiayaan yang bermasalah terbilang sangat kecil dibandingkan dana pembiayaan yang digulirkan.
"Saat ini secara nasional dana yang digulirkan lewat PNM Mekaar mencapai Rp 244 triliun kepada 15,2 juta nasabah, yang bermasalah hanya 0,5 persen. Sangat kecil sekali," tutupnya.
Pertemuan Jokowi dengan ribuan nasabah PNM Mekaar ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja ke Sumatera Utara. Sebelumnya Jokowi meresmikan jalan tol Tebingtinggi-Indrapura dan Indrapura-Limapuluh. Jokowi juga diagendakan untuk meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kumpulan Pane di Kota Tebingtinggi.
Ikut hadir dalam kesempatan itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua Komisi I DPR-RI Meutya Hafid, Direktur PNM Mekaar, Arif Mulyadi, Penjabat Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin dan Penjabat Bupati Kabupaten Batubara Nizhamul.
(FRI)