IDXChannel - Riset JP Morgan bertajuk Global E-commerce Trends Report menyebutkan sektor e-commerce Indonesia punya peluang bagus di tahun ini.
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, peningkatan pengguna internet dan ponsel pintar (smartphone) memberi titik cerah bagi sektor ini.
Saat ini, penyedia logistik domestik di Indonesia kian bermunculan dan berkembang pesat, didorong oleh investasi dari mitra e-commerce.
Platform e-commerce Tokopedia adalah situs paling populer berdasarkan lalu lintas internet bulanan, diikuti oleh Shopee yang berfokus pada mobil e-commerce dan platform lokal Bukalapak.
Diperkirakan tingkat pertumbuhan penjualan online akan naik meskipun setengah dari penduduk Indonesia belum menjangkau belanja online.
Ekonomi digital Indonesia ditaksir mencapai USD77 miliar pada tahun 2022
dan akan mencapai USD130 miliar pada 2025, terutama didorong sektor e-commerce. Secara GMV, pertumbuhan sektor e-commerce bahkan mencapai USD95 miliar pada 2025. (Lihat grafik di bawah ini.)
Walau begitu, JP Morgan memperingatkan beberapa tantangan yang akan dihadapi sektor ini di masa mendatang.
Belanja Lewat WA dan Facebook Lebih Populer
Menurut analisis JP Morgan, pasar e-commerce Indonesia telah mengalami pertumbuhan dua digit yang konsisten selama lima tahun terakhir, yang diperkirakan akan berlanjut pada tingkat pertumbuhan CAGR sebesar 13,5 persen hingga 2024.
Terlepas dari ekspansi ini, e-commerce masih hanya mewakili 5,4 persen dari total ritel Indonesia,6 dan 50 persen populasi belum melakukan pembelian online pertama mereka. Kondisi ini dapat menjadi peluang untuk mendukung potensi pertumbuhan jangka panjang.
Rata-rata pembelanjaan tahunan online rendah di angka USD155,8. Namun, angka ini kemungkinan akan meningkat di tahun-tahun mendatang karena konsumen semakin percaya pada layanan e-commerlce sebagai alternatif pasar di mana banyak pedagang lokal bermigrasi secara online.
Di samping itu, internet yang kurang stabil, dan lambat dengan penetrasi hanya 19,9 persen pada 2020, orang Indonesia lebih memilih untuk mengakses internet melalui smartphone mereka.
Artinya, dalam hal belanja seluler, Indonesia sebenarnya sudah melampaui e-commerce. Orang Indonesia terbiasa berbelanja melalui WhatsApp dan Facebook dari agen lokal.