IDXChannel — Pemerintah menargetkan pembangunan jaringan rel kereta nasional mencapai 10.000 kilometer (Km) pada 2030.
Namun, data menunjukkan distribusi infrastruktur perkeretaapian masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dengan jalur aktif mencapai 4.921 Km. Sementara itu, Sulawesi baru memiliki 168 Km dan Papua hanya 26 Km.
Pengamat Integrasi Perkeretaapian Yomil Ravianda menilai hal tersebut menggambarkan ketimpangan pembangunan jaringan kereta antardaerah.
Maka itu, kata dia, pemerintah perlu mengakselerasi pembangunan jaringan rel kereta api di luar Jawa, dengan pendekatan berbasis karakter wilayah.
"Desain infrastruktur perkeretaapian harus menyesuaikan kondisi geografis dan karakter tanah di tiap wilayah. Pembangunan di luar Jawa memerlukan pendekatan teknis dan finansial yang berbeda," ujarnya di Jakarta, dikutip pada Kamis (23/10/2025).
Menurut Yomil, pembangunan jalur di wilayah seperti Sulawesi dan Papua membutuhkan penyesuaian spesifikasi teknis.
Selain aspek teknis, Yomil menyoroti perlunya integrasi antara rencana pembangunan jaringan baru dengan sistem transportasi yang sudah ada.
"Tidak semua wilayah bisa menggunakan standar konstruksi yang sama. Pemetaan geoteknis harus menjadi dasar sebelum memulai pembangunan agar infrastruktur berfungsi optimal," katanya.