Inisiasi pembentukan Pokja ini, lanjut Akhmad, sejalan dengan arahan dari Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie melalui program percepatan pertumbuhan industri manufaktur, yang diharapkan mengoptimalkan peran KEK, KI, dan PSN dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
"Kita sama-sama ketahui investasi yang sekarang ini PSN aja kurang lebih Rp1.800 triliun, Rp1.700 triliun. Yang baru realisasi di 2024 kurang lebih Rp68 triliun, dan kita akan mengawal di awal tahun ini supaya baru berapa persen. Jadi kita akan mengawal supaya realisasi cepat," kata dia.
Lebih lanjut, Akhmad mengatakan, Kadin mengusulkan kepada Kemenko Perekonomian agar pokja ini diterbitkan Surat Keputusan (SK) secara resmi. Ini dilakukan agar tantangan dan kendala yang dihadapi para pelaku industri KEK dan PSN ini cepat teratasi.
"Kami meminta Kadin supaya pokja ini dibentuk, kami akan berkoordinasi dengan kementerian terkait, Menko Perekonomian, Menko Infrastruktur supaya pokja ini betul-betul dibentuk, di-SK-kan secara resmi," kata Akhmad.