sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

KAI Sebut Biaya Pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak hingga Rp69 Triliun

Economics editor Suparjo Ramalan
01/09/2021 16:22 WIB
Dalam hitungan awal PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), anggaran awal KCJB memcapai 6,07 miliar dolar AS
KAI Sebut Biaya Pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak hingga Rp69 Triliun (FOTO:MNC Media)
KAI Sebut Biaya Pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak hingga Rp69 Triliun (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengatakan terjadi pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar USD3,8 miliar (Rp 54 triliun) hingga USD4,9 miliar (Rp 69 triliun) saat pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI, Salusra Wijaya menyebut, dalam hitungan awal PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), anggaran awal KCJB memcapai 6,07 miliar dolar AS. Jumlah tersebut terdiri atas pembiayaan Engineering Procurement Construction (EPC) sebesar 4,8 miliar dolar AS dan 1,3 miliar dolar AS untuk non-EPC.  

Estimasi tersebut disusun sejak November 2020 lalu. Namun begitu, sejak dilakukan kajian dengan bantuan konsultan, perhitungannya justru melebar hingga di angka 8,6 miliar dolar AS.  

"Dari awal 6,07 miliar dolar AS biaya awalnya, 4,8 miliar dolar AS untuk EPC dan 1,3 miliar dolar non EPC, itu perkiraan awal, namun berkembang menjadi 8,6 dolar AS waktu dibuat estimasi November tahun 2020. setelah dilakukan kajian dengan bantuan konsultan," ujar Salusra saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (1/9/2021).  

Manajemen KAI mencatat, perubahan angka terjadi setelah adanya perubahan biaya, harga, hingga penundaan proyek karena perkara pembebasan lahan.  

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement