Karena itu, perkiraan konsorsium Indonesia atau PSBI bahwa anggaran KCJB berada di dalam skenario low and high. Low mencapai 9,9 miliar dolar AS dan high 11 miliar dolar AS. Artinya, cost overrun yang terjadi dengan skenario tersebut adalah sekitar 3,8-4,9 miliar dolar AS.
Saat ini, PSBI terus melakukan langkah-langkah efisiensi baik berupa pemangkasan biaya, efisiensi pengelolaan TPOD, hingga pengelolaan stasiun untuk menekam pembengkakakn biaya. Dalam laporannya, estimasi biaya proyek bisa ditekan menjadi 8 miliar dolar AS.
"Alhamdulillah estimasi biaya proyek bisa ditekan menjadi 8 miliar dolar AS. Kalau dikurangi dengan budget awal 6,07 miliar dolar AS, maka tambahan cost overrun menjadi 1,9 miliar dolar AS dengan komposisi EPC dan non-EPC masih 80 banding 20 persen," ungkap dia.
Saat ini konsersium terus melakukan review dan negosiasi dengan konsorsium kontraktor. Tujuannya efisiensi, restrukturing fisik proyek, restrukturing dengan kreditur dari China Develompment Bank (CBD)
Untuk diketahui, pendanaan KCJB sendiri bersumber dari pinjaman CBD sebesar 4,55 miliar dolar AS atau setara Rp 64,9 triliun. Jumlah itu setara dengan 75 persen dari total nilai investasi KCJB sebesar 6,07 miliar dolar AS. Sementara sisanya 25 persen berasal dari ekuiti dari KCIC.