IDXChannel - Pemerintah berencana melakukan pinjaman dana dari China Development Bank (CDB). Saat ini proses negosiasi sedang dilakukan. Nilai pembengkakan konstruksi itu diperkirakan mencapai 1,4 miliar - 1,9 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 20,39 triliun - Rp 27,6 triliun.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menyebut, pinjaman tersebut untuk mendukung operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Meski demikian, belum diketahui secara pasti berapa jumlah pinjaman yang akan diajukan pemegang saham.
Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kartika menjelaskan, pinjaman perlu dilakukan untuk mendukung operasional awal KCJB. Sebab, dalam perhitungannya, KCJB akan mengalami cost deficiency atau kekurangan biaya saat awal beroperasi.
Proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) tersebut pun ditarget rampung sebelum 2022. Saat ini proses konstruksi terus dilakukan.
"Operasional awal (KCJB), cash flow-nya negatif yang akan terjadi di awal-awal operasi ini, kita sedang skemakan dengan pembiayaan dari bank, dalam hal ini China Development Bank," ujar Kartika, Kamis (8/7/2021).