Keempat, terdapat perbedaan ekosistem industri dirgantara antara Indonesia dan Malaysia. Jumlah regulator industri dirgantara serta operator atau maskapai di Indonesia lebih banyak dibandingkan Malaysia.
"Namun, dari sisi pelaku industri dirgantara serta ketersediaan jasa riset, teknologi, pendidikan dan pelatihan dirgantara di Malaysia jauh lebih terdepan,"ujar Suharso.
Kelima, ekosistem Malaysia dan Thailand telah jauh melampaui Indonesia. Berdasarkan Airbus Oualified Special Process List/OSPL tahun 2022, jumlah qualified special process yang dimiliki Indonesia hanya 63. Sementara Malaysia dan Thailand masing-masing mampu mencapai 141 dan 103. (WHY)