Winda Destiana
Kemudian pada tahun 1989, Arnault membeli saham pengendali LVMH. Karena hal tersebut kemudian terjadi penggabungan Louis Vuitton dan Moët Hennessy. Arnault pun akhirnya menjadi CEO perusahaan sejak saat itu.
Dalam tiga dekade terakhir, Arnault berhasil mengubah LVMH menjadi pusat kekuatan barang mewah dengan 75 label menjual anggur, minuman beralkohol, fesyen, barang kulit, parfum, kosmetik, jam tangan, perhiasan, perjalanan mewah, hingga hotel.
Arnault juga berhasil membuka toko Louis Vuitton pertama di China pada 1992. Lalu pada Januari 2021, grup ini menyelesaikan pengambilalihan perhiasan ikonik AS Tiffany & Co senilai USD 15,8 miliar atau sekitar Rp 246,6 triliun. Pengakuisisian tersebut berhasil menjadi akuisisi terbesar di industri bawang mewah yang pernah ada.
Arnault rupanya telah lama memegang gelar sebagai orang terkaya di Eropa. Arnault juga memiliki lima anak yang hingga saat ini semuanya bekerja di LVMH.
Berhasil mengalahkan Elon Musk, Arnault disebut-sebut memiliki harta hingga mencapai USD 171 miliar atau setara dengan Rp 2.669.096.250.000.000.00 (kurs Rp15.608,75 per USD).
(NDA/ALYSSA)
