Lalu, negara G20 juga menegaskan komitmennya dalam menyokong negara-negara berkembang di tengah krisis global, khususnya negara-negara yang kurang berkembang, dan pulau kecil berkembang, dalam menanggapi tantangan global dan mencapai SDGs. Hal itu akan diwujudkan melalui investasi, termasuk dari swasta.
G20 juga menyatakan akan menggunakan seluruh kebijakan yang ada, yaitu makro-internasional dan kolaborasi untuk mengatasi tantangan global
Dari 52 poin tersebut, ada dua poin khusus terkait sektor energi, di mana para Pemimpin G20 menyepakati untuk mempercepat dan memastikan transisi energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau, serta investasi inklusif.
Bali Compact dan Peta Jalan Transisi Energi Bali juga disepakati menjadi panduan untuk mencari solusi mencapai stabilitas pasar energi, transparansi, dan keterjangkauan. Berikut isi deklarasi terkait sektor energi:
"Kami bertemu pada saat krisis iklim dan energi, di tengah tantangan geopolitik. Kita juga sedang mengalami volatilitas harga dan pasar energi serta gangguan dalam pasokan energi," demikian paragraf yang mengawali poin ke-11 dokumen Deklarasi Bali.
G20 menggarisbawahi urgensi untuk mengubah dan mendiversifikasi sistem energi dengan cepat, mendorong ketangguhan dan keamanan energi serta stabilitas pasar, dengan mempercepat dan memastikan transisi energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau, dan investasi inklusif.
"Kami menekankan pentingnya memastikan permintaan energi global diimbangi oleh pasokan energi yang terjangkau," lanjut poin tersebut.
G20 juga menegaskan kembali komitmennya untuk mencapai Net Zero Emission gas rumah kaca atau netralitas karbon pada sekitar pertengahan abad.
Hal itu sambil mempertimbangkan perkembangan ilmiah terbaru dan keadaan nasional yang berbeda.
G20 meminta dukungan berkelanjutan untuk negara-negara berkembang, terutama di negara-negara yang paling rentan, dalam menyediakan akses ke kapasitas energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern, dengan teknologi terbaru yang terjangkau dalam domain publik, kerja sama teknologi saling menguntungkan, serta pembiayaan aksi mitigasi di sektor energi.
Lalu, di poin 12 disebutkan, G20 menegaskan kembali komitmennya untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDG) 7 dan berupaya menutup kesenjangan energi akses dan untuk memberantas kemiskinan energi.
Menyadari peran kepemimpinan kami, dan dipandu oleh Bali Compact dan Peta Jalan Transisi Energi Bali, G20 berkomitmen mencari solusi dalam mencapai stabilitas pasar energi, transparansi, dan keterjangkauan.
Lalu, mempercepat transisi dan mencapai tujuan iklim dengan memperkuat rantai pasokan energi dan keamanan energi, serta diversifikasi bauran dan sistem energi.
Masih di poin yang sama, dipaparkan langkah-langkah kongkret, peta jalan yang akan dilakukan negara-negara G20 menuju NZE.
Yaitu, pentingnya mempercepat pengembangan, penyebaran teknologi dan penerapan kebijakan transisi menuju sistem energi rendah emisi, termasuk dengan dengan cepat meningkatkan penyebaran pembangkit listrik bersih, termasuk energi terbarukan, langkah-langkah efisiensi energi.
Kemudian, upaya pensiun dini tenaga batu bara, sejalan dengan kondisi dan berdasarkan kebutuhan nasional untuk mendukung transisi yang adil.
Untuk membaca keseluruhan paragraf deklarasi Bali dapat dilihat di sini.
(NIA)