IDXChannel - Kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Sleman mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir. Salah satu pemicunya karena masyarakat kini mulai abai untuk melaksanakan protokol kesehatan.
Oleh karenanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman berupaya kembali meningkatkan kesadaran masyarakat, untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) terutama menggunakan masker. Gerakan ini kembali digawangi oleh Sat Pol PP.
Selasa (2/8/2022) siang, Sat Pol PP kembali menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan terutama penggunaan masker. Mereka kembali membagi-bagikan masker kepada masyarakat di sejumlah tempat.
Kepala Satpol PP Sleman Shavitri Nurmala mengatakan, ada dua tempat yang mereka jadikan lokasi untuk pembagian masker dan sosialisasi protokol kesehatan. Dua lokasi tersebut adalah pasar tradisional dan juga sekolah.
"Kedua tempat, pasar dan sekolah ini kami representasikan sebagai aktivitas masyarakat," terangnya.
Kedua tempat ini juga merupakan representasi kerumunan warga. Di mana masyarakat yang datang ke kedua lokasi tersebut cukup banyak dan berasal dari berbagai wilayah. Dan biasanya, di dua tempat tersebut protokol kesehatan kurang ditaati.
Selain pasar, sekolah memang menjadi titik sasaran sosialisasi dan pembagian masker. Karena salah satu sekolah di Kabupaten Sleman pada beberapa waktu lalu sempat menjadi klaster penularan Covid-19.
"Kami tetap berharap agar masyarakat kembali menyadari pentingnya protokol kesehatan," terangnya.
Ia menandaskan jika pemerintah saat ini masih semangat untuk mengingatkan prokes di masyarakat. Terlebih ada kecenderungan kasus covid19 mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah tidak ingin kasus covid19 tahun lalu terulang kembali.
Pihaknya memulai gerakan mengingatkan kembali masyarakat akan protokol kesehatan dengan membagikan masker di pasar Cebongan, Kapanewon Mlati. Untuk jadwal selanjut masih menunggu hasil koordinasi dengan beberapa OPD.
"Sedikitnya ada 1.000 masker yang dibagikan kepada pedagang dan pengunjung pasar. target sasaran kami adalah masyarakat yang ada di pinggiran," tuturnya.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan, Covid-19 ini masih ada dan mungkin masih ditemukan. Karena sebagian masyarakat saat ini sudah banyak yang lalai dalam penerapan protokol kesehatan terlebih levelnya sudah turun.
"Kami akan terus kampanyekan, sosialisasikan dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Kampanye penerapan prokes tidak hanya berhenti dalam kegiatan membagikan masker saja," tandasnya.
Seperti diketahui, terjadi peningkatan jumlah kalurahan zona merah dibanding gambaran peta zonasi 3 Juli 2022, yang hanya sebanyak sembilan kalurahan. peta zonasi penularan Covid-19 di Kabupaten Sleman terhitung 24 Juli 2022 yang dirilis Dinas Kesehatan Sleman memperlihatkan, sebanyak 27 Kalurahan masuk zona merah.
(NDA)