IDXChannel - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) bakal memaksimalkan sumber daya manusia (SDM) daerah untuk dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja di Java Integrated dan Industrial Port Estate (JIIPE). Apalagi, kawasan industri tersebut berpotensi menyerap 200.000 tenaga kerja.
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan pihaknya bakal mengupayakan sumber daya manusia (SDM) yang terbaik untuk memaksimalkan JIIPE.
“Pengoperasian JIIPE ini dapat membuka 200.000 lapangan kerja baru putera-puteri daerah," katanya saat mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dalam kunjungan kerja ke Kawasan Industri JIIPE, Selasa (7/2/2023).
Untuk menyiapkan kebutuhan tenaga kerja, Pemprov Jatim sudah mengadakan berbagai program dan fasilitas seperti East Java Super Corridor (EJSC), Millenial Job Center, juga revitalisasi pendidikan vokasi di SMK-SMK.
"Jadi JIIPE ini akan menyerap tenaga kerja yang besar. Makanya kita harus menyiapkan tenaga kerja terampil dan melakukan training vokasi sesuai dengan tuntutan industri," ucap Emil.
Di sisi lain, Wapres Ma'ruf Amin menyebut JIIPE merupakan masa depan Indonesia, khususnya bagi rakyat Jatim. Mengingat, sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) negara, JIIPE dapat memberikan banyak kesempatan untuk rakyat dan perekonomian.
"Tempat ini masa depan Indonesia, terutama Jatim. Progres pembangunannya sudah 54%. Saya optimistis ini bisa selesai lebih awal. Artinya target untuk pengoperasian penuh Mei 2024 bisa dimajukan," ujar Ma’ruf.
Dia pun berharap investasi di JIIPE terus ditingkatkan. Terlebih karena dalam kurun waktu lima tahun, JIIPE ditargetkan dapat menyerap investasi asing sekitar USD7,5 miliar.
Sedangkan dalam waktu 15 tahun, harus mengumpulkan kurang lebih USD16 miliar. "Saya harap JIIPE bisa terus menarik investasi. Sekarang kurang lebih sudah 30%, tapi diharapkan terus ada peningkatan," jelasnya.
Untuk diketahui, total luas JIIPE sekitar 3.000 hektar dengan 400 hektar di antaranya berupa pelabuhan dan 1.800 hektar lainnya adalah kawasan industri. Dengan pelabuhan tersebut, estimasi pengeluaran untuk transportasi kelautan dapat turun hingga 20%.
Nantinya, akan ada 200-300 hektar lahan lagi yang terisi seiring dengan masuknya beberapa pabrik baterai pada tahun ini dan tahun depan. "Dengan begitu, pengisian lahan akan mendekati 40% pada akhir tahun depan," ujar Ma’ruf.
(FRI)