sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

KCI Butuh Rp8,65 Triliun buat Pengadaan KRL Baru, Ini Sumber Dananya

Economics editor Suparjo Ramalan
11/01/2024 15:35 WIB
KAI Commuter membutuhkan anggaran sebesar Rp8,65 triliun untuk pengadaan sejumlah Kereta Rel Listrik atau KRL Commuter Line Jabodetabek.
KCI Butuh Rp8,65 Triliun buat Pengadaan KRL Baru, Ini Sumber Dananya. (Foto MNC Media)
KCI Butuh Rp8,65 Triliun buat Pengadaan KRL Baru, Ini Sumber Dananya. (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) membutuhkan anggaran sebesar Rp8,65 triliun untuk pengadaan sejumlah Kereta Rel Listrik atau KRL Commuter Line Jabodetabek. Jumlah tersebut berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan pinjaman perbankan.

Anggaran negara yang dimaksud merupakan PMN PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang disuntik ke KCI, selaku anak usahanya. Nilai yang akan diperoleh KCI mencapai Rp5 triliun.

Sedangkan, sisa kebutuhan pengadaan KRL Commuter Line berasal dari pinjaman perbankan sebesar Rp3,65 triliun.

“Jadi penyertaan modal ini kan merupakan wujud penyertaan modal dari KAI ke KCI, karena kita holding-nya KAI. Nah, permohonan PMN itu juga melalui KAI, jadi PMN itu ke KAI yang akan di-deliver ke KCI. Jumlahnya Rp8,65 triliun kebutuhan Capex, dimana Rp3,65 triliun ini KCI harus pinjam ke bank melalui loan,” ujar Direktur Utama KCI Asdo Artriviyanto saat konferensi pers, Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2024). 

Asdo mengatakan, kucuran PMN Rp5 triliun diberikan secara bertahap, di mana pada tahun ini KCI disuntik sebesar Rp2 triliun, lalu Rp1,5 triliun di tahun 2025, dan sisanya atau senilai Rp1,5 triliun pada 2026.

"Di tahun 2024 ada Rp2 triliun, 2025 Rp1,5 triliun, dan di 2026 Rp1,5 triliun," papar dia.

Ihwal pengadaan kereta, KCI akan melaksanakan impor tiga trainset atau rangkaian KRL yang berasal dari beberapa perusahaan manufaktur asing. Aksi ini sudah dijajaki dan ditargetkan mulai didatangkan ke Indonesia akhir 2024.

Menurutnya, impor kereta berdasarkan penugasan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan penumpang yang cukup mendesak saat ini. 

Tak hanya itu, dana segar yang diperoleh KCI juga akan dialokasikan untuk revitalisasi alias retrofit 19 rangkaian kereta yang sudah masuk masa pensiun. Asdo memastikan perbaikan 19 kereta dilakukan langsung PT INKA (Persero) hingga 2027 mendatang. 

“Itu bukan impor doang, ada retrofit, yang impor tuh hanya tiga (rangkaian kereta), ini karena untuk mengejar peningkatan kapasitas,” bebernya.

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement