IDXChannel - Laba perusahaan industri di China merosot tajam dan lebih cepat dibanding sektor bisnis lain, yang dipicu oleh lemahnya permintaan domestik di negara tersebut.
Pelemahan permintaan terjadi seiring kebijakan Pemerintah Negeri Tirai Bambu yang menerapkan pembatasan COVID-19 secara ketat, guna mengejar target nihilnya kasus COVID secara nasional, atau biasa disebut dengan kebijakan Zero COVID-19.
Tak hanya sektor industri, permintaan domestik di sektor properti juga disebut menjadi pemberat laju perekonomian China, yang pada dasarnya justru berhasil menunjukkan peningkatan di luar perkiraan masyarakat dunia.
Sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (27/9/2022), geliat ekonomi China cukup mengejutkan, dengan ditopang oleh output pabrik dan penjualan ritel yang lebih cepat dari perkiraan. Sayang, krisis properti dan penguncian pandemi COVID menjadi beban dalam prospek pertumbuhan ke depan.
Dikutip dari laporan Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China, disebutkan bahwa laba sektor industri tercatat turun 2,1 persen, dalam delapan bulan pertama tahun ini.