IDXChannel - Penyelundupan benih lobster dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, pada April lalu berhasil tujuh kali lolos karantina dari delapan pengiriman.
Kapolresta Bandara Soetta Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan, dari tujuh pengiriman itu, satu pengiriman sebanyak 8 bok berisi benih lobster dicancel. Sedangkan enam lainnya berhasil dikirim ke Singapura.
Benih-benih itu, dikirim untuk dibesarkan dan dijadikan konsumsi makanan setelah cukup usia. Dari Singapura, diduga benih lobster itu dikirim ke Vietnam untuk dibesarkan di sana.
"Mereka sudah beberapa kali mengirim, ini upaya yang ke delapan kali. Tujuannya ke Singapura. Jadi, benih lobster dibesarkan dulu, baru dijadikan makanan," kata Kapolres, kepada Sindonews, Selasa (4/5/2021).
Dilanjutkan Adi, benih-benih lobster tersebut diambil dari wilayah Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Dari Teluknaga, benih lobster dibungkus plastik oleh agensi dan dikirimkan dengan dicampur sayuran jenis selada air.
Berdasarkan catatan kepolisian, pengiriman benih lobster itu dilakukan pada 18 Maret, 20 Maret, 27 Maret, 29 Maret, 31 Maret (dicancel), 2 April, 5 April, dan terakhir 6 April.
Pada pegiriman 6 April itu, kepolisian Bandara Soetta, berhasil mengamankan sebanyak 72.228 benih lobster senilai Rp7 Miliar lebih. Dari total itu, sebanyak 72.105 ekor berjenis lobster pasir dan 183 ekor lobster mutiara.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Jakarta I Soetta, Habrin Yake mengakui, bahwa pihaknya telah kebobolan tujuh pengiriman benih lobster itu.
"Modusnya memang dipenyelundupan ini memanfaatkan kondisi Covid-19, petugas kami tidak mampu mengcover seluruh yang ada di gudang, yang dibawa itu ada yang 3 koli keluar," jelas Habrin, di Bandara Soetta.
Dilanjutkan dia, pengiriman benih lobster ke luar negeri dilarang. Namun, menjadi dilematis. Karena pembesaran benih lobster di Indonesia, baru satu di wilayah Mataram.
"Dari benih sampai dengan ukuran yang bisa dikonsumsi jenis pasir 150 gram, mutiara 200 gram, butuh waktu 9 bulan sampai 1 tahun. Untuk itu, lagi dikembangkan sentra produksi lobster, di wilayah Mataram," pungkasnya. (IND)