Dua saham Prajogo, BREN dan CUAN yang digadang-gadang bakal masuk MSCI langsung hingga menyentuh batas auto reject bawah (ARB) usai turun 20 persen. Senasib, saham PTRO juga meorost 24,6 persen meski tak sampai ARB.
Dua saham lainnya yang terafiliasi Prajogo juga ikut terseret meski tidak terkait langsung dengan rumor MSCI. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 10,4 persen ke Rp815 dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) juga ikut anjlok 19,44 persen ke level Rp6.525.
Kejatuhan saham-saham milik konglomerat Prajogo ikut menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sehari sebelumnya tertekan akibat turunnya saham-saham big banks. Pada penutupan perdagangan sore ini, indeks kembali turun hampir 2 persen ke 6.742.
"Melemahnya IHSG disebabkan oleh sentimen negatif terkait dengan beberapa emiten konglomerasi yang gagal masuk ke dalam indeks MSCI, yang memicu aksi jual dari investor," kata Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.
Berdasarkan catatan IDX Channel, saham-saham milik Prajogo Pangestu memang memiliki nilai kapitalisasi pasar (market cap) jumbo. BREN misalnya, memiliki market cap Rp940 triliun dengan bobot 9 persen atas IHSG. Emiten terbesar Prajogo ini sempat mengalahkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebelum akhirnya turun ke posisi kedua.