Menjawab ekspektasi tersebut, Chief Executive Officer Arkademi, Hilman Fajrian, mengaku telah menyiapkan serangkaian pelatihan yang berkualitas, sehingga diharapkan dapat membantu memudahkan para penerima Kartu Prakerja dalam dunia kerja.
"Kami sangat memahami harapan PMO yang ingin meningkatkan kualitas para alumni. Penyediaan materi kelas menjadi krusial, dan Arkademi terus memastikan materi pelatihan sesuai dengan kurikulum SKKNI dan rujukan okupansi standar Internasional," ujar Hilman.
Referensi okupansi standar Internasional yang dimaksud mencakup kurikulum Indonesia’s Occupational Tasks and Skills (IndoTaSK) 2020, Critical Occupation List (COL) 2018, The Future of Jobs Report 2020 dari World Economic Forum, dan Indonesia’s Online Vacancy Outlook 2020.
Selain menyiapkan kurikulum terbaik, seluruh pelatihan di Arkademi juga dilengkapi dengan pre-test dan post test untuk menilai perkembangan dari pemilik Kartu Prakerja.
Pelatihan juga ditawarkan dalam tiga sesi, pagi, siang dan malam dan seluruhnya dilaksanakan secara daring. Sehingga memudahkan peserta untuk menyesuaikan jadwal pelatihan dengan kegiatan sehari-hari.