sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kembangkan Industri Semikonduktor, Kemenperin Ungkap Strategi Ini

Economics editor Selfie Miftahul Jannah
17/09/2023 04:00 WIB
Kemenperin mendukung hilirisasi komoditas silika yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku industri semikonduktor.
Kembangkan Industri Semikonduktor, Kemenperin Ungkap Strategi Ini. (Foto: MNC Media)
Kembangkan Industri Semikonduktor, Kemenperin Ungkap Strategi Ini. (Foto: MNC Media)

Wiwik menjelaskan, berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, di Indonesia terdapat 328 perusahaan pencadangan pasir silika, 98 pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP), 82 Pemegang IUP Eksplorasi dengan realisasi penambangan pasir silika pada 2021 sebesar 2,01 juta meter kubik, dan 330 juta ton total cadangan.

Adapun lokasi potensial tambang pasir silika ada di Bangka Belitung, Kalimantan tengah, dan Kalimantan Barat, dan tidak menutup potensi-potensi di tempat lainnya. “Sedangkan Kuarsit total sumber dayanya sebesar 297 juta ton dan lokasi utama potensi penambangannya ada di Aceh,’’ jelas Wiwik.

Lebih lanjut, Wiwik memaparkan, berdasarkan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) Kemenperin, saat ini tercatat ada 21 perusahaan pengolahan pasir silika dengan kapasitas terpasang 738.536 ton per tahun (tpy) dengan realisasi volume produksi dari sembilan perusahaan pada tahun 2022 sebesar 404.755 ton.

“Dari sembilan perusahaan yang tersebar di Jawa dan Kalimantan tersebut, utilisasinya sebesar 68,48%. Sedangkan untuk jenis produknya, masih diminati pasir silika, tepung silika dan resin coated sand,’’ ia menjelaskan.

Dari sisi potensi bahan baku industri PV dan semikonduktor, data BPS tahun 2022 menyebutkan potensi nilai substitusi impor untuk Wafer Silikon mencapai USD17,7 Juta USD, USD120 Juta produk semi konduktor, USD6,2 juta untuk solar cell tidak dirakit, dan mencapai USD65,9 Juta untuk solar cell dirakit. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement