IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat ada enam produsen otomotif mobil listrik yang akan melakukan penambahan investasi dengan total sebesar Rp15 triliun. Total investasi ini juga diikuti dengan rencana penambahan kapasitas produksi sebesar 305 ribu unit.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Mahardi Tunggul Wicaksono mengatakan enam perusahaan tersebut yakni BYD Auto Indonesia (BYD), Vinfast Automobile Indonesia (VinFast), Geely Motor Indonesia (Geely), Era Industri Otomotif (Xpeng), National Assemblers (Aion, Citroen, Maxus dan VW) serta Inchape Indomobil Energi Baru (GWM Ora).
"Dari enam perusahaan yang mengikuti program insentif CBU, akan melakukan penambahan total investasi sebesar Rp 15 triliun serta rencana penambahan kapasitas produksi sebesar 305 ribu unit," katanya dalam keterangannya, Rabu (27/8/2025).
Sekadar informasi, produsen otomotif yang sudah menikmati insentif impor berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) dalam bentuk utuh atau completely built up (CBU) harus memenuhi kewajiban produksinya. Sesuai aturan yang berlaku, produsen otomotif tersebut harus memproduksi mobil listrik dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.
Adapun masa impor CBU peserta program bakal berakhir pada 31 Desember 2025. Setelah itu, insentif berupa pembebasan Bea Masuk dan PPn BM yang sudah diterima, akan dihentikan.