"Kami kontribusikan pemberdayaan UMKM, di mana di era sekarang yang penting adalah promosi dan harus punya akses digital. Kami latih agar UMKM punya daya saing digital," tutur Ridzki.
Senada, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo mengatakan bahwa pihaknya juga telah berkomitmen untuk melindungi para pelaku UMKM dengan mengikutsertakan 3.000 pelaku UMKM di NTB ke dalam layanan BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami terlibat untuk melindungi 3.000 UMKM di NTB. Jika terjadi risiko kecelakaan akan di cover bukan hanya perawatannya, tapi juga santunan per bulannya. Kalau ada risiko meninggal, dua anak dari peserta akan mendapatkan beasiswa sampai perguruan tinggi," pungkas Anggoro. (FHM)