sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemendag Lepas Ekspor 57,6 Ton Kopi Robusta ke China Senilai Rp4,3 Miliar

Economics editor Nia Deviyana
29/07/2025 12:05 WIB
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas 57,6 ton kopi dari Sistem Resi Gudang (SRG) Subang ke China.
Kemendag Lepas Ekspor 57,6 Ton Kopi Robusta ke China Senilai Rp4,3 Miliar. Foto: Kemendag.
Kemendag Lepas Ekspor 57,6 Ton Kopi Robusta ke China Senilai Rp4,3 Miliar. Foto: Kemendag.

IDXChannel - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas 57,6 ton kopi dari Sistem Resi Gudang (SRG) Subang ke China. Komoditas yang dilepas ekspornya mencakup kopi jenis Robusta sebanyak 3 kontainer 20 feet.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri, mengatakan eksportir untuk komoditas kopi ini adalah Zhanjiang Fruit Home Trading. Co, Ltd. Adapun perkiraan nilai ekspor sebesar USD264,96 ribu atau setara Rp4,31 miliar.

Komoditas kopi ini dilakukan dari gudang SRG yang dikelola oleh Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah (KPGLB), yang telah memiliki kerja sama ekspor kopi di beberapa negara seperti Mesir, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Lebanon, Vietnam, serta China sebagai pasar ekspor terbaru.

“Ini merupakan keunggulan kompetitif kita. SRG bukanlah sekadar solusi domestik, tetapi menjadi jawaban strategis Indonesia terhadap sinyal pasar global yang jelas, yaitu kebutuhan akan mitra dagang yang andal," kata Wamendag, Selasa (29/7/2025).

Wamendag menyampaikan bahwa di tengah dinamika global saat ini, Indonesia tetap berupaya untuk meningkatkan ekspor ke lintas negara. Tantangan ekonomi global terkait penurunan pasokan untuk berbagai komoditas krusial, termasuk kopi, akibat perubahan iklim serta adanya peningkatan permintaan global yang konsisten.

Menurutnya, hal ini menjadi peluang strategis bagi Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar dunia.

“Kami optimistis Indonesia mampu menangkap peluang yang ada karena neraca perdagangan kita berhasil mempertahankan tren surplus pada Semester I-2025. Total nilai ekspor Indonesia pada Mei 2025 mencapai USD24,61 miliar yang merefleksikan pertumbuhan tahunan (year-on-year) sebesar 9,68 persen yang didorong oleh kinerja ekspor nonmigas,” kata Wamendag.

Sementara itu Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Senjaya, dalam laporannya menjelaskan mengenai capaian implementasi SRG di Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada 2020–2024, nilai transaksi SRG rata-rata tumbuh sebesar 112 persen.

Pada 2025, hingga 16 Juli, nilai transaksi Resi Gudang mencapai Rp583,84 miliar dengan nilai pembiayaan Rp285,9 juta yang disalurkan oleh tujuh lembaga pembiayaan bank maupun bukan bank, yaitu Bank BJB, Bank BRI, Bank BSI, Bank Aceh Syariah, Bank Kalsel, Bank Jatim, dan PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia.

Pelaksanaan SRG telah mencakup 27 komoditas, baik komoditas pangan pertanian, perkebunan, perikanan dan pertambangan.

Dari jumlah tersebut, pelaku usaha telah memanfaatkan SRG untuk penerbitan Resi Gudang atas 18 jenis komoditas, meliputi pertanian dan perkebunan (gabah, beras, jagung, kedelai, kopi,tembakau, kakao, gambir, lada, teh, bawang merah), peternakan (ayam karkas beku), kelautan perikanan (ikan, rumput laut, garam) dan pertambangan dan industri (timah, rotan, gula).

"Penerbitan Resi Gudang telah dilaksanakan di 138 kabupaten/kota yang tersebar di 25 provinsi di Indonesia,” kata Tirta.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement