"Dampaknya terhadap APBN sejauh ini masih kami perkirakan akan netral karena harga-harga BBM dan bahan baku untuk menghasilan listrik tahun ini lebih rendah dari yang diperkirakan sewaktu penyusunan APBN," tegasnya.
"Tapi ini akan kami terus cermati dan kami ingin ajak semua pihak agar konsumsi BBM, listrik, LPG subsidi bisa dikendalikan bersama dan tidak melampaui kuota yang ditetapkan," harap Isa.
Untuk diketahui, Kemenkeu sudah membayarkan subsidi dan kompensasi listrik kepada masyarakat sebesar Rp48,5 triliun untuk 39,2 juta pelanggan hingga Juli 2023. Artinya Rp6,9 triliun per bulan.
Untuk subsidi LPG 3 kg Rp37,7 triliun untuk 4 juta metrik ton (MT). Berarti Rp5,4 triliun per bulan. Sedangkan subsidi dan kompensasi BBM Rp59,7 triliun untuk 8.654,2 ribu Kilo Liter (Kl) atau Rp8,5 triliun per bulan.
(FAY)