"Jadi kita akan membina pelaku UKM untuk mengkonversi motor listrik," ungkap Dadan.
Dia mencatat, pada 2021 lalu, pihaknya telah berhasil menyelesaikan 100 unit motor BBM yang dikonversikan ke motor listrik. Unti ini pun dinyatakan sudah lulus uji yang ada di Kementerian Perhubungan.
Sedangkan pada 2022 ini, pihaknya pun menargetkan 1.000 unit motor BBM yang dikonversikan menjadi motor listrik. Dari sisi pendanaan akan didukung oleh Pertamina dan PLN.
Tak tanggung-tanggung, pada tahun 2025 pihaknya menargetkan 13 juta unit motor listrik hasil konversi. Hal ini pun akan menciptakan market value untuk pelaku UKM mencapai Rp50 triliun.
"Target kami konversi motor ini yang nilai bukunya sudah nol kita ganti ke motor listrik. Potensinya ini bisa menghemat Rp319 triliun dan penurunan 65 juta ton CO²," pungkasnya. (TIA)