“TEI menjadi platform utama bagi pelaku usaha dalam negeri untuk menjangkau pembeli internasional, menawarkan produk ekspor berkualitas, dan membuka peluang kolaborasi perdagangan yang lebih luas,” jelas Reni.
Adapun 19 IKM binaan yang difasilitasi Ditjen IKMA mencakup berbagai sektor seperti sandang, anyaman, makanan dan minuman, logam, kerajinan, dan mainan. Reni menambahkan, keikutsertaan IKM dalam TEI bukan sekadar ajang promosi, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran dan penguatan kapasitas bisnis.
“Melalui keikutsertaan dalam TEI, kami ingin memberikan akses promosi dan pemasaran yang lebih luas, memperkuat jejaring bisnis, membuka peluang masuk ke rantai pasok industri, serta menjadi wadah pertukaran wawasan antar pelaku usaha,” tambahnya.
Data tahun sebelumnya menunjukkan besarnya potensi ajang ini. Pada TEI 2024, total transaksi tercatat mencapai USD22,73 miliar dengan 1.460 peserta pameran, 8.042 pembeli internasional, dan lebih dari 41 ribu pengunjung. Negara tujuan utama ekspor antara lain India, Vietnam, Belanda, Filipina, dan Mesir.
Melihat tren peningkatan partisipasi dan nilai transaksi dalam empat tahun terakhir, TEI kini menjadi ajang perdagangan internasional bergengsi yang memperkuat posisi Indonesia di kancah global.