IDXChannel - Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Harry Hikmat menegaskan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai penguat ‘bantalan’ sosial. Terutama bagi masyarakat kurang mampu yang terdampak kenaikan harga BBM.
Menurut dia, kenaikan harga komoditas bisa mempengaruhi daya beli masyarakat yang kurang mampu. Kementerian Keuangan bahkan menyatakan BLT BBM bisa menekan angka kemiskinan hingga 0,3%. Dia juga menilai bantuan tersebut dapat menjaga rerata kemiskinan di Indonesia agar tidak kembali meningkat.
“Kalau perhitungan Kemenkeu dari bantalan bansos itu bisa mengurangi kemiskinan sampai 1%. Kalau BLT BBM ya mungkin hanya terbatas hitungannya, tapi, kalau digabung dengan BLT yang lain, sudah tentu ini akan mempengaruhi dan paling tidak menjaga rate kemiskinan tidak sampai meningkat kembali,” kata dia.
Pemerintah memang memberikan sejumlah skema perlindungan sosial dalam situasi saat ini. Seperti BLT Sembako dan PKH yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
“Hitung-hitungannya jangan hanya BLT BBM ya, karena secara bersamaan, Sembako juga disalurkan Rp200 ribu per bulan. Kalau BLT BBM Rp300 ribu untuk September, nanti Rp300 ribu lagi untuk Desember. Tapi, Sembako ‘kan September ini sudah cair juga, nanti Oktober Rp200 ribu, terus November Rp200 ribu diberikan kepada KPM. Belum lagi, PKH,” tutur Harry.