"Faktor penyebab banjir yang pertama adanya perubahan tutupan lahan, baik itu di Hulunya maupun dihilirnya, kalau di hulu misal ada perubahan dari hutan menjadi permukiman," kata Adenan.
Sehingga tidak ada kemampuan di hulu untuk menampung air yang jatuh, dan akan turun sepenuhnya ke hilir. Di sisi yang lain hilir pun tidak mempunyai saluran drainase yang cukup, bahkan saluran drainase banyak yang justru ditutup beton sehingga sulit untuk dibersihkan.
"Kemudian di bagian tengah atau hilir misalnya yang seharusnya drainase itu lebar, kemudian ada perkembangan permukiman sehingga menjadi lebih sempit dan lebih kecil," lanjutnya.
Selian itu pembangunan di hulu maupun hilir juga kadang tidak banyak memperhatikan dampaknya lebih jauh. Misalnya material sisa-sisa pembangunan itu sebetulnya bakal menciptakan sedimentasi ketika terbawa oleh air.
"Tata guna lahan itu implikasinya adalah adanya sedimentasi yang masuk ke dalam sungai maupun tampungan air lainnya, sehingga mengurangi daya tampung," ujar Adenan.
(FRI)