sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kementeriannya Dituding Lebih Mirip Partai Politik, Ini Respon Stafsus Menteri BUMN

Economics editor Suparjo Ramalan
17/05/2022 21:20 WIB
kebijakan pemasangan foto Erick Thohir sudah diterapkan sejak lama untuk mengkampanyekan program 'Akhlak' sebagai nilai-nilai yang ingin diterapkan di BUMN
Kementeriannya Dituding Lebih Mirip Partai Politik, Ini Respon Stafsus Menteri BUMN (foto: MNC Media)
Kementeriannya Dituding Lebih Mirip Partai Politik, Ini Respon Stafsus Menteri BUMN (foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dituding bersikap dan bertindak seperti partai politik (parpol) lantaran terlalu sering memajang Sang Menteri, Erick Thohir, dalam setiap program yang dijalankan. Menjawab tudingan tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengaku bahwa kebijakan pemasangan foto Erick Thohir sudah diterapkan sejak lama untuk mengkampanyekan program 'Akhlak' sebagai nilai-nilai yang ingin diterapkan di seluruh BUMN.

Karena sudah berjalan lama dan didasarkan program yang jelas, Arya pun mengaku tidak ambil pusing dengan tudingan yang pertama kali dilontarkan oleh Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, tersebut. Pun, Arya juga menjamin bahwa pemasangan gambar tersebut tidak berkaitan dan juga tidak akan berpengaruh terhadap gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang.

"Masinton sebagai orang politik juga tahu itu. Jadi nggak ada ngaruhnya. Kalau (foto Menteri BUMN di mesin) ATM, itu sudah lama banget sejak ada (program) Akhlak. Kecuali baru dibikin (sehingga layak diprotes). Ini nggak ada urusan (dengan Pilpres). Masinton tau banget bahwa foto tak ngaruh pada elektabilitas (keterpilihan Erick Thohir dalam Pilpres)," ujar Arya, Selasa (17/5/2022).

Arya menegaskan, saat ini Erick tengah fokus membenahi bisnis perusahaan pelat merah agar programnya bisa dirasakan hingga masyarakat kelas bawah. Selain itu, Erick juga terus melanjutkan transformasi BUMN.

"Jadi Pak Erick Thohir itu fokus kerja saja. masak ada menteri turun ke level bawah, dilarang. Kita senang lah, kalau banyak (turun ke lapangan), ya apa boleh buat, karena kan BUMN-nya memang banyak," ungkap dia.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement