Lutfi pun membuat pengakuan bahwa dia tidak bisa mengontrol keberadaan mafia minyak goreng. Dia pun menyampaikan permohonan maaf.
Tak lepas dari situ, berbagai kebijakan pun ia buat bersama dengan jajarannya. Satu demi satu kebijakan diimplementasikan. Meskipun kebijakan sudah dibuat sebaik mungkin, nyatanya masih saja ada batu yang membuat kebijakan itu tidak sepenuhnya mulus.
Tak hanya masyarakat umum saja yang mengkritik, bahkan jajaran anggota DPR saat rapat bersama Lutfi, dirinya di cecar pertanyaan dan semprotan penilaian buruk oleh sejumlah anggota DPR.
Namun, semua kritikan itu menjadi dorongan memperbaiki kinerjanya. Terbukti saat ini minyak goreng curah seharga Rp 14.000 per liter yang ditunggu masyarakat telah ada di warung-warung dan bisa dikonsumsi.